• Abhiseka Raja Majapahit abad-21 dalam acara penyatuan Jawa-Bali simbol Nusantara
  • Mahkota Majapahit dikembalikan Dunia, Way Cing Lee mewakili leluhur Predana Majapahit menyematkan pada Sang Nata yang berhak, peristiwa abad-21 di Keraton Ibu Majapahit Brahmaraja XI
  • Mengurusi Keluarga Besar Majapahit Nusantara dan ketua-9 atas Amanat dari sesepuh
  • Mahkota Brahma disematkan oleh peladen bangsa dari Istana Mangkunegaran untuk terus menciptakan perubahan jaman sesuai ramalan leluhur
  • Hubungan dengan Pura Mangkunegaran terjalin baik bahkan menerima pucuk tumpeng Istimewa dari KGPAA Mangkunegaran IX disaksikan seluruh kawula dan FKSN
  • Tanpa surat sedawir disaksikan semuanya di Trowulan, inilah kebangkitan Majapahit sesuai Ramalan dalam hal melaksanakan PANCASILA dan menjunjung keberagaman
  • Pusat Informasi Majapahit masa kini Jimbaran yang bisa dilihat nyata karyanya bukan dongeng
English Japanese Chinese Simplified Russian Arabic German Italian Dutch

Monday, November 2, 2009

MAJAPAHIT, PIS BOLONG DAN BALI BERHUBUNGAN



Uang Kepeng China di Bali masih dipakai Odalan, Bahkan Para Balian Bali bila meramal seseorang membacanya dari Uang Kepeng ini secara kerauhan, Tanggal 1-11-2009 jam 17.00 wita Pratima Prabu Airlangga dipendak dan diiring ke Pura Majapahit GWK, malamnya hujan lebat mengguyur Jimbaran dan Ungasan wilayah GWK, Hari ini Pagi yang cerah berkumpul di Pendopo Pura Ibu Jimbaran, Mangku Nokoprawiro, Kadek Moyo, Ko Hin, Andik,dll Hyang Suryo mengeluarkan beberapa biji Uang kepeng / China untuk dibacakan artinya kepada Ahli Tulisan China Mbah Lie Hong Tjie, dimana Tulisan Uang Kepeng ini dijelaskan, biarpun hanya "Empat Huruf" tapi dapat diketahui Jaman, Raja yang berkuasa, kapan Uang ini dibuat contoh Cien Lung Thung Pao, dimana uang ini dibuat Pada masa pemerintahan Raja Cien Lung dinasti Ching  1736-1795 M , Jadi empat Huruf pada Uang China ini cukup bisa menjelaskan secara detail riwayat Uang Kepeng itu sendiri, Bahkan menurut Kadek Moyo Balian/Dasaran Bali bila meramal juga menggunakan Uang Kepeng, dan secara Kerauhan bisa menceritakan Riwayat seseorang dan tentunya disertai Sesaji,





Di suasana sangat segar dan adem, tanah masih basah karena malamnya habis hujan yang sebelumnya Bumi Majapahit Bali sangat panas merangas dan hujan ini memang pertanda menyambut Odalan Prabu Airlangga di GWK sebagai titisan Batara Visnu (Air, tirta) pada hari ini dalam kalender Bali Majapahit jatuh pada Brahma Purnama kalima.



Kisah sejarah ini diawali Mbah Lie Hong Tjie menulis dengan tangan yang keriput karena usia, tapi sangat berapi-api menceritakan tanpa gemetaran serta menterjemahkan secara gamblang. Kalimat pertama yang dijelaskan tentang uang kepeng itu mempunyai hubungan dengan sejarah Majapahit yang sudah banyak dilupakan oleh bangsa ini. Uang bolong ini bisa mengungkap sejarah tanpa di rekayasa. Hubungan antara Majapahit, Odalan dan uang bolong bisa dideteksi hanya dari satu uang kepeng yang tulisannya sudah disalin di lontar modern. Salah satunya kutipannya mengatakan, silahkan didiskusikan banner disamping kiri untuk para pakar !.

Mbah Lie Hong Tjie juga menceritakan makna sebuah tulisan/aksara China yang banyak mengandung banyak kisah filosofi untuk sejarah kebudayaan bangsa. Pantas saja aksara/tulisan China dilarang pada masa Orba karena mereka akan mengetahui sejarah bangsa sendiri dan akan membanggakan kebudayaan bangsa sendiri hingga tidak mudah dikibuli oleh yang sekarang mengibuli dengan sejarah dari bangsa arab,israel hingga rakyat ini menjadi tidak memahami sejarah bangsa sendiri...nasib apes dan ironis.



Justru moment odalan di Bali sangat memakai adat dan budaya leluhur salah satu yang membuat sempurna adalah uang kepeng/pis bolong yang juga pada jaman Majapahit uang ini dipakai untuk mempersatukan Nusantara dan ini bukti juga apablia ahli arkeologi maupun masyarakat umum menemukan barang peninggalan pasti ditemukan uang bolong ini. Tidak sahlah Upacara tanpa uang bolong.








2 comments:

Anonymous said...

Mas Raden ditunggu postingan selanjutnya...kami sudah kangen untuk mengetahui buah pemikiran sampeyan tentang Majapahit dan Nusantara. Matur Suwun.

Parakawi said...

Raja-raja Bali bukan dari dan bukan keturunan Raja-Raja Majapahit. Benar mereka berasal dari Jawa namun keturunan Dinasti Kadiri dan bukan Dinasti Rajasa (Singhasari).(Sumber: Meluruskan Penyimpangan Sistematis Sejarah Majapahit).

Post a Comment

 
2010